Ruangsidang.com – Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva, menyampaikan penghormatan tinggi kepada Indonesia atas kontribusinya dalam mewujudkan tatanan dunia yang lebih adil dan setara. Hal tersebut diungkapkan Lula dalam pernyataan pers bersama Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yang berlangsung di Istana Planalto, Brasilia, pada Rabu, 9 Juli 2025.
Presiden Lula menilai kehadiran Indonesia di forum BRICS merupakan momen penting yang mencerminkan hubungan erat antara kedua negara. Ia menyebut Indonesia sebagai “sahabat lama” yang telah memainkan peran historis dalam perjuangan negara-negara berkembang. “Menyambut Indonesia sebagai anggota BRICS seperti membuka pintu rumah saya untuk seorang teman lama,” ungkapnya dalam sesi pernyataan bersama.
Lula menggarisbawahi peran sentral Indonesia dalam Konferensi Asia-Afrika tahun 1955 di Bandung, yang menurutnya telah menjadi tonggak awal perjuangan negara-negara Global South. Ia menilai semangat tersebut masih relevan dalam upaya menciptakan keadilan global hingga kini.
Di forum KTT BRICS 2025, Presiden Brasil memberikan apresiasi atas sikap tegas Presiden Prabowo yang menolak penggunaan kekuatan dalam hubungan internasional. Lula menyebut bahwa Indonesia dan Brasil memiliki kesamaan pandangan dalam mendukung penegakan hukum internasional dan penyelesaian konflik secara damai.
“Seperti Brasil, Indonesia juga menegaskan bahwa dialog adalah satu-satunya jalan untuk mengakhiri perang di Ukraina,” ujarnya. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo atas dukungan Indonesia terhadap kelompok Sahabat Perdamaian yang merupakan inisiatif bersama antara Tiongkok dan Brasil.
Selain soal geopolitik, Lula turut menyoroti kesamaan komitmen kedua negara dalam mengatasi tantangan domestik, termasuk kemiskinan, kelaparan, dan perubahan iklim. Ia menyambut baik program makan bergizi gratis yang digagas oleh Presiden Prabowo, khususnya bagi ibu hamil, balita, dan anak sekolah.
Menurut Lula, inisiatif tersebut sejalan dengan visi Global Alliance against Hunger and Poverty yang diprakarsai saat Brasil memegang Presidensi G20. Ia bahkan menawarkan pengalaman Brasil melalui National School Feeding Program (PNAE), yang telah menjadi rujukan internasional dalam program makan sekolah.
Lebih jauh, Presiden Lula menekankan pentingnya kerja sama lintas kawasan antara Asia Tenggara dan Amerika Selatan. Ia menilai penguatan hubungan antara ASEAN dan Brasil akan mendorong kolaborasi strategis yang saling menguntungkan. “Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo dan rakyat Indonesia atas dukungan mereka dalam mempererat hubungan Brasil dan ASEAN,” tandasnya.
Pertemuan tersebut mencerminkan semangat solidaritas antara dua negara demokrasi besar di selatan dunia yang berkomitmen pada perdamaian, keadilan sosial, dan pembangunan berkelanjutan. Dukungan terhadap nilai-nilai multilateral dan solidaritas Global South menjadi fondasi utama dalam memperkuat kerja sama Indonesia-Brasil di masa mendatang.