Ruangsidang.com – Presiden Joko Widodo menarik perhatian publik saat mengenakan jaket berlogo gajah, simbol baru dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dalam pertemuan dengan jajaran pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI. Momen tersebut terjadi dalam suasana santai dan penuh keakraban di kediaman Presiden.
Jaket yang dikenakan Jokowi didominasi warna hitam pada bagian depan dan belakang, dengan tambahan aksen putih dan merah di lengan kiri. Di dada kanan, terlihat jelas logo baru PSI berupa kepala gajah berwarna merah. Sementara di bagian punggung, tertera tulisan “PSI Partai Super Terbuka” sebagai identitas visual yang mencolok.
Presiden tampak antusias menunjukkan jaket tersebut kepada awak media. Dengan senyum lebar, ia menunjuk logo gajah di dada kanannya sambil menyebutkan, “Gajah.” Aksi tersebut menjadi sorotan dan mengundang berbagai spekulasi publik terkait arah politik Jokowi pasca masa jabatannya.
Pelaksana Tugas Ketua Umum PSI, Andy Budiman, menjelaskan bahwa kunjungan DPP PSI ke kediaman Jokowi merupakan bagian dari agenda silaturahmi sekaligus penyerahan jaket edisi khusus kepada Presiden. Ia menyebut bahwa jaket tersebut memang dibuat sesuai ukuran Jokowi dan dinilai sangat cocok saat dikenakan.
“Pertemuan hari ini merupakan ajang silaturahmi. Kami memperkenalkan jaket PSI yang menampilkan logo baru, yaitu simbol gajah. Kebetulan ukurannya pas, jadi cocok sekali saat dikenakan Pak Jokowi,” ujar Andy kepada media.
Lebih lanjut, Andy mengungkap filosofi di balik pemilihan simbol gajah. Menurutnya, gajah dipilih karena memiliki sifat bijaksana, kuat, teguh, dan menjunjung tinggi solidaritas—nilai-nilai yang ingin ditanamkan PSI kepada seluruh kader.
“Gajah dikenal sebagai makhluk yang cerdas dan punya karakter solidaritas yang kuat. Nilai-nilai itu yang ingin kami internalisasi dalam tubuh partai,” jelasnya. Ia juga menambahkan bahwa gajah dianggap memiliki daya ingat luar biasa, yang menggambarkan keteguhan prinsip.
Ketika ditanya tentang arti warna merah pada kepala gajah, Andy menilai hal itu sebagai elemen estetika yang tidak memiliki makna khusus. Ia menyebut bahwa warna merah sudah melekat pada identitas PSI sejak awal, termasuk saat menggunakan logo bunga mawar sebelumnya.
“Merah adalah warna lama kami. Unsur merah, putih, dan hitam di logo baru juga dipilih karena pertimbangan desain visual yang menarik,” katanya.
Mengenai siapa pencetus logo gajah, Andy belum bersedia membuka informasi lebih lanjut. Ia juga tidak mengonfirmasi apakah Presiden Jokowi terlibat dalam proses perancangan simbol baru tersebut.
“Siapa yang mencetuskan logo ini? Nanti akan kami ceritakan di waktu yang tepat,” ujarnya singkat.
Saat ditanya kemungkinan Jokowi bergabung dengan PSI, Andy menanggapi secara diplomatis. Ia meminta publik menunggu perkembangan berikutnya, sembari menegaskan bahwa dalam politik, berbagai kemungkinan bisa terjadi.
“Di dunia politik, banyak peran yang bisa dimainkan—baik di depan maupun di belakang layar. Mari kita lihat saja bagaimana prosesnya ke depan,” pungkasnya.
Meski belum ada kepastian mengenai peran Jokowi dalam PSI, kehadirannya dengan mengenakan jaket berlogo gajah tersebut memunculkan interpretasi publik yang beragam. PSI sendiri tampak semakin percaya diri menyambut era baru dengan simbol dan semangat yang diperbarui.