Ruangsidang.com – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menggelar rapat kabinet paripurna bersama jajaran menteri Kabinet Merah Putih di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Rabu (6/8) siang. Kegiatan tersebut menjadi bagian dari konsolidasi awal pemerintahan setelah pelantikan kabinet yang berlangsung belum lama ini.
Pantauan di lokasi menunjukkan para menteri mulai berdatangan ke kompleks Istana sekitar pukul 13.00 WIB. Beberapa pejabat tinggi negara tampak hadir langsung untuk memenuhi undangan tersebut.
Beberapa nama yang terlihat antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia Muhaimin Iskandar, Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Agus Harimurti Yudhoyono, serta Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan.
Selain itu, hadir pula Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Raja Juli Antoni, dan Menteri Hukum dan HAM Supratman Andi Agtas. Beberapa pejabat eselon satu juga turut hadir, termasuk Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara.
Tidak hanya itu, jajaran menteri lainnya turut melengkapi daftar kehadiran, antara lain Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri ATR/BPN Nusron Wahid, Menteri PAN-RB Rini Widyantini, serta Menteri Pendidikan Tinggi dan Sains Teknologi Brian Yuliarto.
Dalam pernyataannya, Menteri Hukum dan HAM Supratman Andi Agtas menyampaikan bahwa kehadiran seluruh jajaran menteri bertujuan mengikuti rapat kabinet paripurna yang dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo. Meski tidak merinci isi agenda, ia menegaskan bahwa pertemuan tersebut merupakan bagian dari konsolidasi penting di tingkat eksekutif.
“Kita diundang untuk rapat kabinet paripurna. Agendanya di dalam,” ucapnya singkat kepada awak media saat memasuki Istana.
Rapat kabinet paripurna biasanya digelar untuk membahas isu-isu strategis lintas kementerian, termasuk arah kebijakan nasional, rencana kerja pemerintah, hingga pembagian tugas antarkementerian. Dalam konteks ini, rapat tersebut diperkirakan menjadi momentum awal bagi Presiden Prabowo untuk memberikan arahan kebijakan kepada para pembantunya dalam menghadapi tantangan pemerintahan ke depan.
Dengan mengumpulkan seluruh menteri dalam satu forum, Presiden berpotensi menyampaikan garis besar rencana pembangunan nasional serta strategi penyesuaian anggaran dan program prioritas yang akan dijalankan selama masa jabatannya.
Kehadiran seluruh jajaran menteri secara lengkap menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menjaga sinergi lintas sektor. Hal ini juga mengindikasikan kesiapan Kabinet Merah Putih dalam menjalankan roda pemerintahan yang efektif dan responsif terhadap dinamika nasional maupun global.
Meskipun belum diketahui secara rinci keputusan atau hasil pembahasan dalam rapat tersebut, pengumpulan seluruh menteri oleh Presiden Prabowo menandai langkah awal yang penting dalam proses kerja pemerintahan ke depan.
Dengan konsolidasi ini, publik menanti arah kebijakan yang akan dijalankan serta komitmen pemerintah dalam merespons isu-isu strategis nasional, termasuk ekonomi, kesejahteraan sosial, dan ketahanan nasional.