RuangSidang.com – Puasa Arafah, yang dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah atau sehari sebelum perayaan Idul Adha, merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan bagi umat Muslim. Puasa ini dinamakan Puasa Arafah karena bertepatan dengan waktu jamaah haji melaksanakan wukuf di Padang Arafah, sebuah momen puncak dalam rangkaian ibadah haji.
Menurut Ustaz Muhammad Abduh Tuasikal, Pimpinan Pondok Pesantren Darush Sholihin, puasa ini memiliki banyak keutamaan. Dalam laman Rumaysho, beliau mengutip berbagai dalil yang mendukung pelaksanaan puasa ini, termasuk hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu ‘Abbas. Hadits tersebut menekankan bahwa amal shaleh yang dilakukan pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah sangat dicintai oleh Allah, bahkan lebih utama daripada jihad di jalan Allah kecuali bagi orang yang berangkat jihad dengan jiwa dan harta tanpa kembali sedikit pun.
Hukum dan Jadwal Puasa Arafah
Puasa Arafah merupakan puasa sunnah muakkad, atau sangat dianjurkan, terutama bagi Muslim yang tidak menunaikan ibadah haji. Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Hafshah binti Umar bin Khattab RA, Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkan puasa pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Oleh karena itu, umat Muslim dianjurkan untuk berpuasa dari tanggal 1 hingga 9 Dzulhijjah, dengan puncaknya adalah puasa Arafah pada 9 Dzulhijjah.
Berikut adalah jadwal puasa sunnah pada bulan Juni 2024 sesuai Kalender Hijriah Indonesia 2024 yang disusun oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI:
- Sabtu, 8 Juni 2024: 1 Zulhijjah 1445 H
- Minggu, 9 Juni 2024: 2 Zulhijjah 1445 H
- Senin, 10 Juni 2024: 3 Zulhijjah 1445 H
- Selasa, 11 Juni 2024: 4 Zulhijjah 1445H
- Rabu, 12 Juni 2024: 5 Zulhijjah 1445 H
- Kamis, 13 Juni 2024: 6 Zulhijjah 1445H
- Jumat, 14 Juni 2024: 7 Zulhijjah 1445 H
- Sabtu, 15 Juni 2024: 8 Zulhijjah 1445 H (Puasa Tarwiyah)
- Minggu, 16 Juni 2024: 9 Zulhijjah 1445 H (Puasa Arafah)
Hari-hari setelah Idul Adha, yakni 11, 12, dan 13 Dzulhijjah, dikenal sebagai hari tasyrik, di mana umat Muslim dilarang untuk berpuasa karena merupakan hari makan dan minum.
Niat dan Tata Cara Berpuasa
Melakukan puasa sebelum Idul Adha memiliki banyak keutamaan yang sangat disayangkan jika dilewatkan. Berikut adalah niat dan tata cara puasa ini yang telah dirangkum:
- Niat Sebagian ulama menganjurkan untuk melafalkan niat sebelum melakukan ibadah. Berikut adalah niat puasa Arafah yang dapat dibacakan:نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى”Aku berniat puasa sunnah Arafah esok hari karena Allah SWT.”
Ustaz Muhammad Abduh Tuasikal menyatakan bahwa niat adalah amalan hati dan tidak disyaratkan untuk dilafalkan secara lisan, mengacu pada hadits yang menyatakan bahwa setiap amal tergantung pada niatnya.
- Sahur Sahur sangat dianjurkan sebelum berpuasa Arafah, karena sahur membawa kebaikan dan keberkahan dalam menjalankan ibadah puasa. Namun, jika tidak sempat sahur, puasa tetap dianggap sah.
- Menjauhi Hal yang Membatalkan Puasa Saat berpuasa, umat Muslim harus menjauhi hal-hal yang dapat membatalkan puasa, seperti makan dan minum dengan sengaja, serta menjaga emosi dan nafsu agar tetap terkontrol.
- Menyegerakan Berbuka Puasa Seperti puasa pada umumnya, berbuka puasa sebaiknya dilakukan segera setelah waktu berbuka tiba, mengikuti sunnah Rasulullah SAW.
Puasa Arafah memiliki keutamaan yang luar biasa. Menurut hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, puasa ini dapat menghapus dosa-dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Selain itu, pada hari Arafah, Allah SWT membebaskan banyak hamba-Nya dari api neraka.
Buya Yahya, pengasuh Lembaga Pengembangan Da’wah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah Cirebon, menjelaskan bahwa niat dapat dilafalkan dalam bahasa Indonesia. Menurut beliau, rukun sholat dua hari raya (Fitri atau Adha) adalah sunnah muakkad, dan niat dapat disesuaikan dengan bahasa yang dipahami oleh jamaah.
Puasa Arafah adalah salah satu ibadah yang sangat dianjurkan bagi umat Muslim yang tidak sedang menunaikan ibadah haji. Dengan mengikuti jadwal puasa sunnah dan memahami niat serta tata cara yang benar, diharapkan umat Muslim dapat meraih keutamaan dan berkah yang besar dari puasa ini. Semoga Allah SWT menerima amalan kita semua pada Idul Adha tahun ini dan tahun-tahun berikutnya. Aamiin.
Baca juga: Tips dan Info Lengkap untuk Pendaftaran PPDB Jakarta 2024
Sumber: Detik