Ruangsidang.com – Pembangunan proyek LRT Jakarta Fase 1B kembali mencatatkan pencapaian membanggakan dengan meraih dua penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI). Proyek ini berhasil mendapat penghargaan dalam kategori “Uji Coba Kereta Layang Tercepat” dan “Konstruksi Rancang Bangun Struktur Stasiun LRT Tercepat” di Indonesia.
Direktur Teknik & Pengembangan PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Dian Takdir, menyampaikan rasa bangga atas prestasi ini. “Kami menargetkan penyambungan Stasiun Velodrome-Rawamangun sepanjang 1,4 kilometer dalam satu tahun, dan capaian ini sesuai dengan komitmen kami terhadap jadwal yang ketat serta pengawasan progres dan kualitas yang konsisten,” ujar Dian dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Dian menjelaskan bahwa penghargaan dari MURI ini bukan hanya apresiasi atas kerja keras yang telah dilakukan, tetapi juga menjadi motivasi bagi seluruh tim. Kerja Sama Operasi (KSO) yang melibatkan PT Waskita Karya Tbk, PT Nindya Karya, dan PT Len Railway System bersama Jakpro bertekad menyelesaikan proyek ini dengan kualitas terbaik dan tepat waktu.
Pencapaian ini, lanjut Dian, sejalan dengan visi menjadikan Jakarta sebagai kota global yang kompetitif. LRT Jakarta diharapkan mampu menghadirkan moda transportasi publik yang efisien, terintegrasi, modern, serta ramah lingkungan bagi warga ibu kota.
Sejak dimulainya konstruksi pada 30 Oktober 2023, proyek ini telah melewati berbagai tahap penting. Salah satu pencapaian utama adalah pengangkatan girder pertama yang dilakukan pada 20 April 2024, hanya enam bulan setelah peletakan batu pertama.
Dian menekankan pentingnya girder sebagai komponen penopang utama pada lintasan LRT, yang dipasang di area Jalan Pemuda, Rawamangun, dekat Jakarta International Velodrome dan Mall Arion. Tahap selanjutnya setelah pemasangan girder adalah penyambungan dua girder untuk membentuk struktur jembatan yang kokoh.
Baca juga: Presiden Prabowo Subianto Gelar Sidang Kabinet Perdana, Ini Fokus Pembicaraannya!
Setelah penyambungan girder, pekerjaan dilanjutkan dengan pembuatan “slab deck” dan pemasangan bantalan lintasan (sleeper) serta jalur lintasan kereta (rail track). Slab deck berfungsi sebagai lantai kerja untuk menahan plat lantai pada struktur jembatan.
Progres pembangunan yang cepat ini juga menunjukkan komitmen Jakpro dalam menjaga kualitas serta keselamatan. “Uji coba jalur pertama dari Stasiun Velodrome ke Stasiun Rawamangun telah dilakukan pada 30 September lalu dengan kereta Maintenance Rail Vehicle (MRV) guna memastikan seluruh aspek teknis berjalan sesuai standar keselamatan,” jelas Dian.
Proyek LRT Fase 1B ini juga akan melengkapi jaringan transportasi Jakarta dengan lima stasiun tambahan, yaitu Stasiun Pemuda Rawamangun, Pramuka BPKP, Pasar Pramuka, Matraman, dan Manggarai. Stasiun-stasiun ini akan terhubung dengan enam stasiun pada Fase 1A, membentuk jaringan LRT sepanjang 12,2 kilometer dari Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, hingga Manggarai.
Dengan jalur yang terhubung dari Kelapa Gading hingga Manggarai, waktu tempuh antara kedua ujung stasiun diperkirakan hanya membutuhkan 26 menit. LRT Jakarta diproyeksikan mampu mengangkut hingga 80.000 penumpang per hari secara bertahap.
Dian menggarisbawahi komitmen Jakpro dalam memberikan solusi transportasi yang mendukung mobilitas perkotaan dan kualitas hidup masyarakat Jakarta. “Perseroan berkomitmen untuk terus memberikan solusi transportasi yang meningkatkan mobilitas perkotaan dan mendukung kualitas hidup masyarakat Jakarta, serta mendorong Jakarta sebagai kota global yang modern dan berkelanjutan,” tutupnya.
Proyek LRT Jakarta Fase 1B ini tidak hanya memperkuat sistem transportasi umum ibu kota, tetapi juga menunjukkan dedikasi tinggi dari seluruh pihak terkait untuk menghadirkan layanan transportasi yang aman, cepat, dan ramah lingkungan.