Ruangsidang.com – Di tengah gemuruh sorak sorai massa yang berkumpul, terlihat sosok yang tidak biasa hadir di barisan depan aksi demonstrasi. Aktor top Indonesia, Reza Rahadian, turun ke jalan sebagai bentuk ekspresi keprihatinan terhadap situasi demokrasi di negeri ini. Reza mengatakan, “Saya hanya jadi bagian dari masyarakat. Saya turun sebagai rakyat. Saya menyuarakan apa yang meresahkan. Tidak ada paksaan dri siapa pun, tidak ada latar belakang kepentingan apa pun.”
Kritik dan pembelaan hak rakyat menjadi tema orasi yang disampaikan oleh Reza di depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat. Pada hari yang sama, Reza menyuarakan rasa kecewa terhadap DPR RI yang dianggap mengesampingkan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait RUU Pilkada. “Bahwa ketika kita melihat salah satu lembaga yang punya fungsi sebagai garda terdepan yang mengawal UUD dan UU yang dilahirkan, lalu kemudian hari ini coba dianulir lewat sekelompok orang yang punya title yang sangat amat terhormat, yaitu wakil daripada rakyat,” ujarnya.
Lebih dalam lagi, Reza mempertanyakan perwakilan suara rakyat di lembaga legislatif, mengingat keputusan yang diambil sehari sebelumnya. “Tapi kemudian saya tidak lagi merasa atau tidak melihat… ketika keputusan itu sepertinya bisa diabaikan saja, saya tidak lagi merasa saya memiliki wakil lagi di sana,” lanjutnya, menunjukkan kekecewaannya.
Sebagai selebritas yang kerap di unjuk rasa, Reza memanfaatkan pengaruhnya demi penyuaran keresahan yang lebih luas. Menurutnya, walaupun sumbangsihnya mungkin terasa kecil, sangat penting untuk tetap berpartisipasi. “Saya hanya bagian kecil yang mencoba untuk turut memberikan dukungan dan suara saya yang semoga bisa memiliki pengaruh, mungkin kecil, tapi saya sekali lagi hanya mewakili diri saya sendiri sebagai bagian dari rakyat Indonesia yang merasa gelisah, merasa resah dengan apa yang terjadi hari-hari ini,” tuturnya.
Baca juga: Pemerintah Jamin Bonus Besar untuk Atlet Indonesia di Olimpiade Paris 2024
Dalam sebuah video yang diunggah oleh Ananda Badudu di Instagram dan disebarkan ulang oleh akun Twitter Jaringan Gusdurian, terlihat jelas Reza mengambil sikap. Aksi demonstrasi yang dilihat banyak orang ini, menjadi simbolik bagi tanggapan publik terhadap orasi Reza. Reza mengungkapkan kegelisahannya, “Saya tidak bisa tidur tenang di rumah. Saya merasa ini adalah waktu yang tepat untuk saya keluar bersama kawan-kawan semua. Melihat bagaimana MK sedang berusaha mengembalikan citranya.”
Menariknya, keputusan untuk terlibat dalam aksi ini tidak murni politis, melainkan sebuah panggilan nurani yang tak bisa diabaikan. Reza dengan tegas menegaskan, “Dan, hari ini, kita sudah mendapatkan keputusan yang sangat kita hormati dari MK, masih juga berusaha untuk dibegal. Masih juga berusaha untuk dijegal.”
Dengan kejadian ini, Reza Rahadian bukan hanya menyuarakan sikap kritisnya terhadap DPR RI dan konstitusi, namun juga menjadi representasi suara masyarakat yang menginginkan keadilan demokratik. Kiranya, langkah-langkah berikutnya setelah aksi demonstrasi ini akan terus menjadi sorotan dan menggugah rasa partisipasi publik dalam memberikan pembelaan hak rakyat serta mewujudkan keadilan demokrasi di Indonesia.