Ruangsidang.com – PT Gudang Garam mengambil keputusan strategis untuk sementara waktu tidak membeli bahan baku tembakau dari Temanggung, Jawa Tengah. Keputusan ini diungkapkan oleh Bupati Temanggung, Agus Setyawan, setelah dirinya bersama perwakilan DPRD Temanggung dan Komite Pertembakauan Temanggung melakukan kunjungan langsung ke kantor PT Gudang Garam di Kediri.
Agus Setyawan menjelaskan bahwa langkah penghentian pembelian ini dipicu oleh penurunan penjualan rokok secara signifikan di pasar domestik. Menurutnya, lesunya permintaan rokok di dalam negeri menjadi faktor utama yang memengaruhi kebijakan perusahaan.
“Penurunan penjualan yang cukup drastis membuat situasi menjadi tidak kondusif untuk melakukan pembelian bahan baku, khususnya dari Temanggung,” ujarnya usai pertemuan tersebut.
Selain itu, faktor lain yang turut memengaruhi keputusan tersebut adalah anjloknya harga saham perusahaan. Agus menyebutkan bahwa ketika kondisi pasar masih stabil, harga saham PT Gudang Garam sempat mencapai Rp90 ribu per lembar. Namun, saat ini harga saham perusahaan tersebut telah turun tajam hingga berada di kisaran Rp9.600.
“Kondisi saham yang menurun ini tentu turut memberikan dampak terhadap kebijakan pembelian bahan baku mereka,” tambah Agus.
Tak hanya itu, dari sisi ketersediaan stok bahan baku, PT Gudang Garam saat ini juga memiliki persediaan tembakau yang cukup melimpah. Berdasarkan informasi yang diterima dari manajemen perusahaan, stok tembakau yang tersedia dinilai mampu memenuhi kebutuhan produksi selama beberapa tahun ke depan.
“Bila diproses sesuai kapasitas produksi saat ini, stok bahan baku yang ada bisa mencukupi hingga empat tahun ke depan,” jelasnya.
Keputusan PT Gudang Garam untuk menghentikan sementara pembelian tembakau dari Temanggung tentu menimbulkan kekhawatiran di kalangan petani tembakau daerah tersebut. Pasalnya, Temanggung selama ini dikenal sebagai salah satu sentra penghasil tembakau berkualitas tinggi yang banyak diserap oleh perusahaan-perusahaan rokok besar, termasuk PT Gudang Garam.
Walau demikian, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari manajemen PT Gudang Garam terkait kemungkinan adanya perubahan kebijakan dalam waktu dekat. Para petani tembakau di Temanggung pun berharap adanya solusi agar penyerapan hasil panen mereka tetap terjamin.
Langkah penghentian pembelian bahan baku dari Temanggung ini mencerminkan tantangan yang tengah dihadapi industri rokok nasional. Penurunan daya beli masyarakat, peningkatan cukai, serta perubahan pola konsumsi masyarakat menjadi faktor yang turut menekan industri tersebut dalam beberapa tahun terakhir.
Kondisi ini juga memperlihatkan bagaimana dinamika bisnis di sektor industri hasil tembakau sangat dipengaruhi oleh fluktuasi pasar, kebijakan pemerintah, serta perubahan preferensi konsumen. Para pelaku usaha dan pemangku kepentingan kini dituntut untuk terus melakukan adaptasi agar tetap bertahan dalam situasi yang penuh ketidakpastian ini.