Ruangsidang.com – Perubahan nama salah satu halte TransJakarta menjadi sorotan publik setelah viral di media sosial. Halte Petukangan Utara kini resmi berganti nama menjadi Halte Petukangan D’MASIV. Perubahan ini mengejutkan banyak warga, yang awalnya mengira informasi tersebut hanya sebuah suntingan gambar.
Perubahan Nama Halte yang Mengejutkan
Perubahan nama halte ini pertama kali ramai dibahas di media sosial, menarik perhatian banyak warganet. Sejumlah pengguna jalan dan pelanggan TransJakarta yang biasa menggunakan halte tersebut mengaku kaget saat melihat langsung pergantian nama. Rute yang dilayani halte ini tetap sama, yakni dengan tujuan akhir Puri Beta dan Tegal Mampang.
Salah satu warga, Alfi (24), yang kerap menggunakan layanan TransJakarta dari halte tersebut, awalnya mengira kabar ini hanya gurauan di media sosial. “Kemarin lihat di TikTok, ramai dibicarakan, saya kira cuma editan. Ternyata benar, halte ini sudah berganti nama,” ujar Alfi saat ditemui di lokasi.
Sementara itu, warga lain, Rizki Fadillah (27), mengaku baru mengetahui perubahan tersebut melalui media sosial sehari sebelumnya. “Saya lihat di Instagram tadi malam, dan hari ini pas lewat halte, ternyata benar namanya sudah berubah. Lucu juga, karena saya tahu D’MASIV sejak lama,” ujarnya.
Penjelasan Pihak TransJakarta
Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (TransJakarta), Welfizon Yuza, menjelaskan bahwa perubahan nama halte ini merupakan bentuk kerja sama pertama antara layanan transportasi publik dengan musisi di Indonesia. Biasanya, hak penamaan halte dilakukan dengan mencantumkan nama merek bisnis, namun kali ini, TransJakarta menggandeng band D’MASIV sebagai mitra.
“Sebagai bagian dari strategi pelayanan, kemitraan strategis, dan keberlanjutan, kami berkolaborasi dengan musisi. Ini merupakan kerja sama pertama antara transportasi publik dengan dunia musik,” ujar Welfizon dalam konferensi pers di Jakarta Selatan, Senin (3/3/2025).
Welfizon menambahkan bahwa D’MASIV dipilih karena memiliki kesamaan visi dengan TransJakarta. Band ini dinilai tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan inspirasi serta edukasi kepada masyarakat. “D’MASIV tidak sekadar bermusik, tetapi juga berkontribusi bagi masyarakat dan lingkungan. Ini sejalan dengan misi kami dalam menciptakan transportasi publik yang berkelanjutan, inklusif, dan mendorong kebiasaan mobilitas yang lebih baik di Jakarta,” jelasnya.
D’MASIV Bangga Halte Bernama Mereka
Vokalis D’MASIV, Rian Ekky Pradipta, mengungkapkan kebanggaannya atas kerja sama ini. Menurutnya, memiliki halte dengan nama band mereka merupakan mimpi yang menjadi kenyataan. Rian bercerita bahwa bandnya memulai perjalanan karier dari kawasan Ciledug Raya, yang lokasinya berdekatan dengan halte tersebut.
“Kami tumbuh dan berkarier di jalan ini. Melihat nama D’MASIV tertera di halte TransJakarta rasanya luar biasa, seperti mimpi yang jadi kenyataan,” ungkap Rian.
Rian juga berharap kolaborasi ini dapat meningkatkan minat masyarakat dalam menggunakan transportasi umum. “Semoga dengan adanya Halte Petukangan D’MASIV, semakin banyak orang yang cinta transportasi publik, khususnya TransJakarta,” tambahnya.
Harapan Warga untuk Perbaikan Fasilitas
Meskipun perubahan nama halte menjadi sorotan utama, beberapa warga juga menyampaikan harapan agar fasilitas transportasi di sekitar halte diperbaiki. Salah satunya adalah pelebaran jalan untuk mengurangi kemacetan pada jam sibuk.
“Kalau bisa, jalannya diperlebar karena saat pagi hari macetnya luar biasa. Tapi secara keseluruhan, halte ini sudah cukup baik,” kata Alfi.
Perubahan nama halte ini menandai langkah baru dalam strategi kemitraan TransJakarta. Dengan kerja sama ini, diharapkan transportasi publik semakin dekat dengan masyarakat melalui berbagai inovasi dan kolaborasi yang inspiratif.